PRABUMULIH, INFOMEDIAKOTA.COM – Sebagai bentuk kepedulian turut merasakan dan sedikit serta meringankan beban saudara kita yang terkena musibah kebakaran puluhan rumah mengakibatkan ratusan kepala keluarga kehilangan tempat tinggal di Kota Lahat. Giat pengumpulan donasi dihari ketiga yang dilakukan para pemuda pemudi pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Satuan Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (SAPMA PP),minggu (11/10/2020) di depan Kantor Camat Prabumulih Timur Taman Kota Prabujaya
Jiwa sosial dan rasa Empaty anggota SAPMA PP memang harus selalu di tanamkan hingga pada saat mereka menjadi pemimpin nanti nilai dan marwah Pancasila akan selalu ada di dalam nurani anak bangsa, ini yang disampaikan Ketua MPC PP Rifki Baday yang akrab di sapa Pakcik yang sempat hadir meninjau langsung ke jalan Taman Kota PJ
Saat dibincangi Ketua pelaksana penggalangan donasi Tri Yoga Rinaldo sekaligus ketua Kaderisasi didampingi wakil ketua SAPMA leony Ayu Pratiwi menjelaskan di hari ketiga ini merupakan hari terkhir dilakukan giat pengumpulan donasi
“Sampai hari ke tiga ini kita sudah mengumpulkan uang sebanyak 1.500 ribu, beras 4 karung dan pakaian yang masih layak pakai sebanyak 3 karung, untuk pendistribusiannya ada 2 opsi, yang pertama apakah SAPMA akan langsung turun ke lokasi kejadian, atau nanti kita titipkan ke MPC PP Kota Prabumulih. Nanti akan kita koordinasikan dulu dengan ketua MPC,” ujar Yoga
Wakil ketua SAPMA PP Leony menambahkan, Untuk kegiatan seperti ini sudah kita lakukan sebelum penggalangan donasi juga sebelumnya seperti bencana Lombok mahasiswi Hukum di Universitas Muhammadyah Palembang semester 7, semester yang biasanya duanggap menakutkan, dan disebut juga semester tua. Namun disela-sela kesibukannya itu Leony masih menyempatkan waktunya untuk ikut dalam kegiatan sosial seperti hari ini.
“Harapan kami agar kiranya para pemuda kota ini juga dapat mendoakan dan memberikan bantuan kepada Teman saudara kita yang terdampak oleh bencana kebakaran ini, ini kegiatan kedua saya, sebelumnya kita juga pernah lakukan kegiatan seperti ini saat bencana lombok,” ungkap Leony menjelaskan. (imk02)
