Site icon INFOMEDIAKOTA.COM

CSR Pertamina Asset II field Limau, Kembali Bedah Rumah Warga Desa Tanjung Menang Prabumulih Selatan

Prabumulih, Infomediakota.com – insfrastruktur bedah rumah merupakan upaya perusahaan PT Pertamina Asset 2 dalam mendukung penurunan angka kemiskinan, yang mana sejalan dengan program pemerintah. Lebih dari itu, untuk memaksimalkan jalannya program, sumber dana tak hanya dari CSR namun juga merupakan sumbangan langsung dari para pekerja perusahaan yang ingin turut membantu masyarakat di sekitar wilayah kerja.

Bedah rumah sendiri diharapkan dapat memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat terutama peningkatan taraf hidup ekonomi melalui pemenuhan kebutuhan primer papan. Seperti dilakukan PT Pertamina EP Asset 2 melalui Field Limau, yang telah selesai membedah rumah Amsardi (35) petani, warga Desa Tanjung Menang, Kecamatan Prabumulih Selatan.Peresmian dilakukan General Manager (GM) Pertamina EP Asset 2, Astri Pujianto didampingi Asisten III, HM Rasyid SAg MM didampingi Field Manager (FM) Limau, M Nur bersama Man LR, Fransiska Mikha dan Ast Man Gov dan PR, Setyo Puji Hartono, Fredrick Roma P Limau Legal Relations Ast Manager, Imam Maulana Asset 2 CSR Analyst, Wawan Hendrawan Limau CSR Staff.
General Manager (GM) Pertamina EP Asset 2, Astri Pujianto mengatakan, program bedah rumah dilaksanakan sejak tahun 2014 sejalan dengan program pemerintah kota Prabumulih dalam rangka pengurangan angka kemiskinan. Bedah rumah ini merupakan bedah rumah ke 61 di seluruh Asset 2 dan ke 28 di Field Limau yang tersebar di kabupaten-kabupaten kota sekitar operasional.“Bedah rumah ini merupakan yang ke-31 khusus di kota Prabumulih. Tahun 2019 direncanakan ada 10 Rumah dibedah, dan yang terealisasi ada 7, sedangkan 3 lainnya akan dilaksanakan pada November-Desember yakni di Kelurahan Payuputat Kecamatan Prabumulih Barat 1 Rumah, dan 2 lainnya di Kabupaten Muara Enim,” bebernya.

Astri Pujianto menyampaikan, program bedah rumah ini merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) di bidang infrastrukur pembangunan rumah tidak layak huni. Rumah yang dibedah standarnya dengan dinding batu bata plester dan cat lengkap, lantai keramik, atap seng dan rangka kayu, dengan 2 kamar, 1 ruang keluarga dan 1 kamar mandi. Namun pelaksanaannya bisa berbeda menyesuaikan kondisi dan ketersediaan lahan milik penerima manfaat.

“Anggaran yang dihabiskan untuk setiap rumah berkisar 50-60 juta. Proses pemilihan penerima manfaat melalui berbagai tahapan seleksi mulai dari penerimaan informasi, pemeriksaan data, survei, analisa kelayakan, check list persyaratan, perencanaan bangunan hingga eksekusi dan serah terima bantuan,” ungkapnya seraya menjelaskan dana program bedah rumah ini. Kata dia, berasal dari perusahaan dan juga pekerja dikelola Baznas.

Masih kata Astri Pujianto, tugas pokok Pertamina guna mencukupi kebutuhan energi atau minyak dan gas (migas) nasional. Apalagi, kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) setiap tahun meningkat berimbas target perusahaan juga meningkat. “Perusahan tidak bekerja sendiri. Perlu dukungan Pemkot dan masyarakatnya, guna bisa memenuhi kebutuhan warga. Perusahaan berupaya mendorong pekerjanya amanah, guna menghadirkan kebutuhan migas bagi warga,” tandasnya seraya berkata
bagi penerima, Amsardi bisa menghuni rumah telah dibangun dengan nyaman. Konsentrasi dalam mencari nafkah, untuk menghidupi keluarganya.

Sementara itu, Asisten III, HM Rasyid SAg MM mengatakan, kalau kegiatan dijalankan perusahaan sangat positif dan sangat bermanfaat warga. Pemkot sangat konsentrasi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Kita berterima kasih, karena perusahaan telah mendukung program Pemkot untuk kesejahteraan warga. Khususnya, menyediakan rumah layak huni bagi masyarakat,” ujarnya.

Sementara Kades Tanjung Menang, Asmedi Cik Adam SH MH mewakili warganya, berterima kasih atas kepedulian perusahaan telah memperhatikan warganya. “Rumah tidak layak huni dibedah menjadi layak huni. Harapan kita, program ini terus berlanjut.