INFOMEDIAKOTA• PRABUMULIH, — Proyek pecarian data sumber minyak baru Pertamina EP seismik yang di laksanakan oleh PT Bureau Geophysical Prospecting (BGP) 3D Chrysant di wilayah Kabupaten Muara Enim, Pali dan Kota Prabumulih memasuki tahap akhir pembayaran kompensasi Rumah Retak (RR) milik warga yang terdampak di kelurahan dan Desa.
Kali ini Ratusan warga Desa Air limau kecamatan Rambang Niru kabupaten Muara Enim provinsi Sumatera Selatan, menerima pembayaran kompensasi rumah retak, yang pelakasanaannya bertempat basecamp PT. BGP di komplek Pertamina (Komperta,), Sabtu (25/3/22).
Dari pantauan awak media, sebanyak lebih kurang 150 warga yang menerima kompensasi RR tersebut, dari data yang di peroleh lebih kurang 700 Rumah warga yang terdampak, hal tersebut disampaikan oleh Joni selaku Humas BGP saat di bincangi awak media media ini.
” Hari ini pembayaran kompensasi rumah retak untuk desa air limau kecamatan Rambang Dangku Muara Enim berjalan kondusif dan lancar, untuk pembayaran hari ini kita lakukan bertahap dari lebih kurang 700 data rumah karena covid masih dalam masa pandemi, sekitar 150 rumah warga yang hadir,” ujarnya
Ditanya progres pembayaran untuk bebrapa kelurahan dan desa dari di prabumulih, muara Enim dan Pali dirinya mengaku masih dalam proses soilaisasi pendataan yang akan diajukan ke pihak terkait untuk disetujui terlebih dahulu,
“Ada beberapa kelurahan dan desa yang telah kita selesaikan terkait pembayaran kompensasi, dan ada yang belum karana menunggu pendataan akhir dan persetujuan dari pihak terkait, setelah disetujui baru kita sosialisasikan ke lurah atau kades untuk makanisme pembayaran dan kapan waktu pelaksanaannya,” ujaranya
Sementara Nawang selaku Humas PT BGP saat di wawancarai Awak media dikantor seismik. Disinggung terkait proses dan mekanisme harga yang akan dibayarkan banyak menuai persoalan terkait perubahan harga yang telah disepakati
Dirinya mengatakan untuk harga yang disampaikan ke masyarakat telah melalui proses persetujuan dulu dari pihak pertamina, selanjutnya baru sampaikan kepada perngakat desa atau kelurahan
“Kita melalui proses pengajuan harga dulu dari Pertamina selanjutnya setelah di setujui nominal harga final baru kita sampaikan ke pihak pemerintah desa dan kelurahan, selanjutnya pihak kelurahan atau pemdes menyampaikan ke warga penerima kompensasi, ” terangnya
Terpisah Iwan Setyanto selaku Sekretaris Desa (Sekdes) Desa Air limau mengungkapkan bahwa warga yang terdampak di Desanya telah menerima harga yang telah disepakati yakni ada perubahan sebesar 40% dari negosiasi awal.
” kita mendampingi melayani masyarakat yang hendak menerima pembayaran kompensasi, bagi yang menyetujui ada perubahan sekitar 40% dipersilahkan, dan yang komplain belum bisa menerima silahkan menunggu, dari total rumah warga yang terdampak ada lebih kurang 700, hari ini sekitar lebih kurang 150 warga yang mengambil pembayaran kompensasi ke kantor seismik,” Terang Iwan
Lanjut Iwan mengatakan alasan warga yang menerima perubahan dari harga awal karena masyarakat tidak tahan, jenuh menunggu waktu yang sudah cukup lama,
“Masyarakat sudah jenuh menunggu waktu yang cukup lama, dan warga pemilik rumah pun khawatir isue berhembus perusahaan akan kabur, meski untuk komplain adalah hak warga namun proses yang di katakan pihak BGP kepada warga adalah harus menunggu menyelesaikan pembayaran pemotongan 40% dahulu,”pungkasnya
Komentar