oleh

Prof. Faisal Temukan Suplemen Anti Virus Covid-19, Maha Karya Anak Bangsa

INFOMEDIAKOTA.COM ,– Sebuah mahakarya telah diciptakan oleh anak bangsa, dalam menghadapi wabah virus corona atau covid-19 yang telah menyebabkan banyak negara mengalami resesi dan menimbulkan ribuan korban jiwa. Hanya berupa suplemen atau produk Sembilan Bahan Pokok (Sembako), dan sebagai penemuan pertama di dunia.

Penemu suplemen anti virus Covid-19, Profesor Faisal mengatakan, hasil temuannya merupakan sesuatu yang sangat berbeda dengan vaksin yang berasal dari virus yang telah dilemahkan.

“Kami berhasil menemukan anti virus. Kalau anti virus, berarti sesuatu yang tidak senangi oleh virus,” katanya, Selasa (21/4/2020).

Menurutnya, anti virus yang berupa suplemen makanan dan berbahan dasar tebu 100 persen dan balutan teknologi canggih telah menunjukkan hasil positif. Hal ini dibuktikan dengan adanya perubahan signifikan dari beberapa pasien yang telah dinyatakan positif terpapar virus Covid-19 dalam kategori parah dapat pulih hanya dalam waktu sekitar 5 hari.

“Mengenai tingkat keberhasilan, Alhamdulillah kami sudah dapat data dari rumah sakit mitra di Bekasi Barat 2 orang dalam keadaan parah. Alhamdulillah dalam waktu tidak lebih dari 3 hari, paling lama 5 hari menjadi negatif, dan adalagi dari wisma atlet, beberapa pasien,” ungkapnya.

Baca juga  PWI Minta Kapolri Turun Tangan, Pembakaran Kantor PWI Bentuk Teror terhadap Wartawan

Cara kerja suplemen anti virus. Profesor Faisal menjelaskan, pertama, anti virus harus bisa memecahkan protein. Karena syarat pasien yang terpapar covid-19 ini itu pantangannya diberikan protein. Karena dalam waktu singkat virus akan berkembang menjadi jutaan dalam waktu satu jam,. Apalagi kalau pasien ada penyakit bawaan, stres.

Kedua, harus dapat memecah glukosa menjadi kalori, yang merupakan bahan bakar virus untuk menyerang.

“Jadi, protein sebagai bahan virus membelah diri, sedangkan glukosa untuk virus bertenaga. Kalau virus dikit, tapi bertenaga besar, selesai juga paru-paru kita. Makanya efek pneumonia itu cepat juga kalau pasien banyak makan karbohidrat, nasi roti pempek mie,” terangnya.

“Alhamdulillah kami ada teknologi mengubah glukosa itu menjadi kalori dalam bentuk makanan dan alhamdulillah ini masih satu-satunya di dunia,” imbuhnya.

Untuk itu, dia berharap pemerintah dapat mengembangkan dan memproduksi massal penemuannya. Untuk membantu para petugas di gugus depan, seperti tenaga medis dan lain sebagainya. Sebagai proteksi bagi mereka yang berada digaris depan dalam memerangi wabah virus corona atau covid-19 di Indonesia.

“Kalau memang tidak ada tanggapan, kami akan keluar, dan mungkin pemerintah kita akan import. Karena birokrasi yang terlalu panjang harus dipangkas, dan yang berbau mafia diselesaikan, sudah bukan zamannya lagi . Ini berurusan dengan nyawa,” tegasnya.

Baca juga  SMSI Sumsel Dukung Pemkot Palembang Sosialisasi Penanganan Covid-19

Mengenai efek samping, Profesor Faisal menjelaskan, produk temuannya tidak memberikan buruk bagi yang mengkonsumsi. Hal ini dibuktikan dari para pasien yang mampu bangkit dari yang tadinya dinyatakan positif menjadi negatif hanya dalam waktu sekitar 5 hari.

“Efek samping adalah lebih bertenaga. Karena bukan kimia, obat-obatan, herbal, hanya produk sembako. Cuma teknologinya yang menjadikan seperti itu,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan, Iriansyah menambahkan, pihaknya menyambut baik hasil karya anak bangsa yang telah menemukan anti virus Covid-19.

“Kami sudah mendapat penjelasan dari Prof Faisal. Ada bahan mempercepat penyembuhan covid. Bahan ini dinyatakan sebagai suplemen meninhkatkan daya tahan tubuh. Kami menyambut baik penemuan ini, dan akan mencobakan ini di Sumsel. Penemuan anak bangsa yang luarbiasa. Kami akan menyambut baik apa yang disampaikan tadi dengan timnya agar covid ini dapat dengan mudah disembuhkan,” ujarnya

Sumber: rimaunews.co.id

Print Friendly, PDF & Email

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.