oleh

Baru Se-Umur Jagung Jalan Poros Kecamatan Tiga Dihaji OKUS Sudah Hancur, dan Pembangunan Siring Pasang Diduga Proyek Siluman

-DAERAH-0 views

INFOMEDIAKOTA, Muara Dua OKUS —
Baru selesai di kerjakan jalan poros tiga Dihaji kini sudah mengelupas dan hancur.
Jalan yang di kerjakan dari Desa Kuripan sampai Desa Suka kini menjadi keluh kesah cerita miring yang warga di kecamatan Tiga Dihaji.

Hal tersebut di sampaikan Salah Satu warga AM (55) kepada Awak Media dirinya mengeluhkan kondisi jalan yang mulai mengelupas dan hancur diduga asal jadi. Proyek pembangunan jalan poros kecamatan Tiga Dihaji belum seumur jagung sudah hancur dan banyak berlubang, walaupun sudah di tambal tapi masih hancur lagi.

“Proyek pembangunan jalan poros kecamatan tiga dihaji ini bener bener asal jadi saja. bapak lihat sendiri jalan sepanjang 9000 meter yang bapak lewati tadi sudah banyak di tambal sulam, itu juga di tambal asal asalan saja,” Keluh AM (55), pada wartawan (10 Agustus 2022).

Lanjut AM juga meminta awak media segera mempublikasikan permasalahan ini, “Biar pihak instansi pemerintah pusat, dan pihak pemerintah Daerah, mengetahuinya pengerjaan yang selama ini asal -asalan, ” Ungkap AM.

Senada apa yang ungkapkan AM, ,warga lainnya BR (60) mengatakan kalu jalan poros kecamatan Tiga Dihaji sekarang ini tidak akan bertahan lama, Karena cara pengaspalan jalan ini, asal asalan saja.

“Buktinya baru dua bulan lebih sudah hancur seperti ini untuk apa pura pura mengganti dengan cara mengaspal tapi tidak bertahan lama, ujung ujungnya kami masyarakat yang susah menerima dan menikmati jalan asal jadi seperti ini.
Tolong kepada dinas atau pemerintah yang terkait jangan di biarkan para pemborong seperti ini, kami masyarakat jangan dibodohi,” ujarnya.

Baca juga  Tim LABFOR Polda Sumsel Serta Jajaran INAFIS Polres dan Polsek Olah TKP Gudang Minyak Ilegal di Gelumbang

Dari pantauan awak media diduga spesifikasi RAB atau kwalitas perbandingan material aspal tidak mencukupi standar komposisi yang telah di tentukan, dan pada saat pengerjaan hanya bersuhu 75 sampai 80 drajat.
sehingga aspal dingin mempengaruhi hasil pekerjaan proyek jalan poros kecamatan tiga Dihaji ini tidak bertahan lama atau mudah hancur.

Tanpa plang informasi judul kegiatan yang seharusnya dipasang dipinggir jalan Agar dapat dibaca oleh masyarakat namun dugaan proyek siluman jalan poros pembangunan Siring dan beberapa talud belum bisa diketahui jumlah anggaran yang gunakan serta dari mana sumber anggaran yang dialokasikan

Menurut informasi yang berhasil dihimpun proyek pembangunan jalan poros dari Desa Kuripan Dua sampai Desa Sukabumi kecamatan Tiga Dihaji ini di kerjakan oleh PT. NK (Nindya Karya), hal tersebut berdasarkan penjelasan Dulah selaku konsultan dirinya mengatakan terkait papan kegiatan dari dua item proyek ini ada di kantor Basecamp.

“Silahkan bapak ke kantor Basecamp ada pak papan pelang kegiatan, atau bapak langsung konfirmasi saja dengan humas PT Nindya Karya yaitu pak Nyoman,”ungkapnya

Saat team media akan melakukan konfirmasi tim mendatangi kantor PT NK yang berada di ruang lingkup proyek bendungan Tiga Dihaji tepatnya di desa Sukabumi namun awak media belum bisa bertemu dengan Humas perusahaan yang dimaksud.

Mencoba konfirmasi lewat via telpon terlihat tersambung tapi tidak di angkat oleh Nyoman Kabid humas PT. NK akhirnya Kabid Humas memberikan klarifikasinya melalui pesan What’saps menyampaikan bahwa aspal jalan peninggiran ke suka bumi di awali dengan kesepakatan bersama antara pihak PU BBWS VIII Sumsel dengan pemerintah daerah Muara Dua OKU selatan tentang pinjam pakai jalan akses warga Desa Sukabumi sampai Desa Peninggiran untuk keperluan pembangunan bendungan tiga dihaji.

Baca juga  Makna Silaturahmi di Bulan Ramadhan 1443 H CDOB RL2 Bakal Gelar Bukber dan Santuni Anak Yatim Piatu di Lubai Ulu, 23 April Mendatang

Kesepakatan tersebut jelas Nyoman antara lain : pihak PU wajib mengembalikan/memperbaiki jalan warga seperti semula. Pekerjaan aspal bukan satu kesatuan dari proyek inti BUMN Pronas (Proyek Nasional) yaitu bendungan tiga dihaji.

“Namun bisa dikatakan salah satu bentuk partisipasi atau kontribusi balik atas kesepakatan pinjam pakai Damsite (yang hingga kini lahan belum di bebaskan).
Usaha pengembalian jalan akses warga sudah kami lakukan, termasuk tanjakan harun dan beberapa tanjakan hanya aspal sudah kami cor beton,” terang Nyoman.

Lanjut Nyoman mengatakan bahkan dari kesepakatan pinjam pakai, kami jelaskan kembali, Pengaspalan jalan akses warga adalah bentuk kejasama partisipasi pihak PU BBWS VIII terhadap pemerintah daerah.
Dimana dengan adanya pengembalian dan perbaikan jalan akses warga tersebut, kami berharap pembebasan lahan untuk akses bendungan segera terealisasikan.

“Sebenarnya dalam hal ini yang lebih bisa menjelaskan terkait pinjam pakai adalah pihak PU BBWS VIII, sedang berlangsung kami hanya eksekutor atau pelaksana dari pihak Kontraktor bendungan, namun masyarakat tidak tahu dengan alasan yang pihak PT. lontarkan, Toh kenyataannya jalan yang sekarang masyarakat terima hanya jalan asal jadi saja,” Tandasnya.

rilis team media

Print Friendly, PDF & Email

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.