Prabumulih, infomediakota.com – Gubernur Sumatera Selatan Tinjau Penerapan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) di Kota Prabumulih, setelah sehari sebelumnya meninjau kegiatan serupa di Kota Palembang. H. Herman deru bersama rombongan di dampingi langsung Walikota H.Ridho Yahya dan Wakil Walikota Ir. Andriansyah Fikri SH mengecek Kesiapan dan memastikan pelaksanaan lainnya berjanlan lancar. kamis(28/05/2020)
Sebelumya mengecek kesiapan penerapan di lapangan berjalan dengan baik dan lancar. Gubernur dan Walikota beserta Jajaran mengadakan Rapat di lantai 1 gedung Pemkot Prabumulih Guna mengevaluasi Sebatas mana PSBB akan di lanjutkan Kedepan. terutama dapat dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terkait protokol kesehatan guna memutus mata rantai Covid-19.
H. Herman Deru pun mengungkapkan sangat mengapresiasi keseriusan Pemkot Prabumulih dalam menangani dan menekan Angka penyebaran covid 19. ditandai penurunan dari peringkat kedua seSumsel menjadi peringkat ke tujuh. Tak hanya itu perhatian terhadap tenaga kesehatan(Nakes) pun menjadi apresiastif Gubernur.
” tidak hanya Keseriusan Pemerintah Kota Prabumulih dalam menekan angka penyebaran covid 19 dan peringkat yang turun ke tujuh sesumsel, tapi apresiasi juga terhadap kebijakan pemkot memperhatikan tenaga kesehatan yang berjuang didepan melawan corana virus ini. Karena Telah mencairkan tunjangan Nakes dan memberikan fasilitas memadai untuk para pejuang covid-19 ,” Ungakap gubernur
Ditanya terkait new normal Deru pun mendukung program Presiden Jokowi berdamai dengan Covid 19 dan Kota Prabumulih harus siap mengaungkannya.
“Diskominfo harus gencar melakukan sosialisasi agar mendorong kesadaran masyarakat dalam menaati dan mematuhi Protokol kesehatan ,” tegasnya
” Deru menyebutnya Target ekonomi dan pembangunan mengalami kegagalan, tapi Prabumulih sukses menekan. Ini harus jadi tolak ukur keberhasilannya. lalu Belum di temukannya vaksin membuat kebijakan Presiden jokowi terpakasa harus berdamai dengan Covid 19. “sebutnya
Lanjutnya penerapan PSBB tetap tegas namun Humanis dalam protokol kesehatan saat penerapan di Lakukan.
” tidak mengurangi ketegasan namun tetap Humanis dalam penerapan protokol kesehatan ,” tuturnya
Selanjutnya selain mengecek kelancaran kesiapan Chek point gubernur juga meninjau para pedaggang pasar pagi yang sebelumnya berjualan di PTM akhirnya bersedia pindah ke Terminal jalan lingkar.
” Memang saya pernah menyampaikan kepada Bapak Walikota agar para pedagang dipindah terkait kemacetan. Alhamdulillah sekarang sudah bertempat jualan di terminal yang cukup luas tidak menimbulkan kemacetan lagi ”
Walikota Ir. H.Ridho Yahya .MM dalam kesempatan yang sama mengatakan Untuk tunjangan yang sudah dicairkan dua bulan. Nakes juga disediakan rumah sehat di Hotel grand nikita sebanyak 15 kamar untuk istirahat. bukan itu saja, insentif masyarakat termasuk pemandi jenazah, guru ngaji, penggali kubur dan yang lainnya juga di cairkan.
” Rapid test terpaksa digunakan sebagai antisipasi dalam pencegahan penyebaran virus covid-19 dan dinilai cukup efektif untuk secreening awal kita telah berupaya membeli PCR, tapi tidak di perbolehkan, karena itulah kita hanya menggandalkan Rapid test ,” jelasnya
Menjawab permintaan Gubernur terkait kemacetan yang telah di timbulkan oleh pasar penjual Sayur di PTM II Walikota mengucapkan ini merupakan hikmah dalam pandemi covid-19 sekarang pedagang mau di pindahkan ke Terminal jalan lingkar.
” Ada hikmah di balik wabah pandemi corona ini sekarang pedagang mau di pindah, Alhamdulillah ,Ibarat dimana ada gula, disitu semut akan datang menghampiri. begitu pula pedagang dimana ia diberjualan pembeli akan datang ke tempat penjual untuk berberlanja ” pungkasya (adv)
Komentar