oleh

Kualitas Udara Kota Prabumulih Buruk, Asap Tebal Kiriman Kabupaten Lain Ini Kata BPBD

-DAERAH-8 views

INFOMEDIAKOTA, PRABUMULIH — Sejak sore hari kemarin kualitas udara kian memburuk menyelimuti wilayah kota Prabumulih, tebalnya kepungan asap semakin dirasakan warga yang mulai mengalami sesak napas saat beraktivitas di luar rumah, akibat bau udara khas asap bekas kebakaran lahan yang saat ini kian meluas di musim kemarau panjang ini .

Dari pantauan awak media di sepanjang jalan sudirman hingga ke kawasan Kantor Pemerintah kota Prabumulih yang merata ke pelosok desa dan kelurahan, suasana langit bagai mendung namun bukan karena akan turun hujan tapi asap tebal yang semakin pekat menyebar ke penjuru kota Nanas ini.

Dampak kabut asap ini mulai menggangu warga, mulai dari jarak pandang warga yang sedang mengendarai kendaraan diharapkan berhati hati, disarankan saat melintasi jalan agar menyalakan lampu, dan bagi warga yang memiliki riwayat penyakit pernafasan di wajibkan memakai masker saat berada di luar ruangan rumah.

Baca juga  Salurkan Program CSR PT. SRB Gelar Baksos Khitanan Masal di Masjid Nurul Iman Desa lembak.

Pemerintah kota Prabumulih melalui Kalaksa BPBD Sriyono SH menjelaskan kabut asap Pekat tebal yang mulai dirasakan beberapa hari kemaren kemungkinan disebabkan oleh kiriman asap Karhutla dari kabupaten lain.

“Untuk karhutah di kota Prabumulih sudah mulai berkurang, dan untuk kabut asap kemungkinan kiriman dari kabupaten lain, saya juga menghimbau agar warga memakai maker agar terhindar dari penyakit ISPA,” pungkasnya.(19/10/23)

Terpisah Herman pedagang pempek panggang keliling saat di mintai tanggapannya terkait asap tebal mengungkapkan bila dirinya mulai mengeluhkan sesak nafas, diakuinya meski sehari hari bersentuhan dengan api dan asap dari panggangan dagangannya namun hari ini udara berbeda kualitas di hirup membuat sesak nafas.

” Mulai ado dampaknya pak, nafas mulai sesak, mungkin karno udara la asap gao jadi kualitas udara jelek oleh oksigen la di bungkus asap galo,” tandas Herman

Print Friendly, PDF & Email

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *