oleh

Lemah Pengawasan, Proyek Pembangunan Gedung di Halaman Kantor Camat Kelekar Muara Enim Jadi Sorotan

INFOMEDIAKOTA , MUARA ENIM — Penghujung tahun 2023 proyek APBD mulai dikebut oleh para kontraktor untuk kejar tayang bergelut dengan waktu lantaran hal itu banyak pula berseliweran kegiatan proyek siluman alias tak kasat mata tanpa papan nama proyek terkesan besaran nilai anggaran dan judul kegiatan di tutup tutupi agar tidak terendus publik baik dari kalangan LSM pengamat pembangunan maupun sorotan tajam lensa kamera wartawan.

Seakan tidak menghiraukan aturan UU Keterbukaan Informasi Publik (KIP) maupun Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012 yang mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek dan memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek, kontraktor pelaksana serta nilai kontrak dan jangka waktu pengerjaannya.

Dugaan indikasi lain mencuat kepermukaan karena lemahnya pengawasan dari pihak terkait baik PPK maupun PPTK, akibat kongkalikong fee proyek hingga setoran proyek membuat kontraktor seperti leluasa bekerja seenaknya hanya harus putar otak bagaimana memanipulasi kwalitas maupun quality spesifikasi RAB agar tetap mengantongi profit keuntungan yang di inginkan.

Salah satu contoh dari puluhan proyek tersbut yakni pembangunan gedung proyek tanpa plank nama di Desa Menanti kecamatan Kelekar kabupaten Muara Enim jadi sorotan lensa wartawan, hal tersebut diakui oleh Timbul selaku pengawas proyek saat di konfirmasi Wartawan, mengatakan bahwa sudah sekitar 7 hari sejak proyek mulai dikerjakan plank proyek belum di pasang, hal tersbut di benarkan Timbul selaku kepala tukang proyek tersebut.

“Sudah seminggu ini kami bekerja belum dipasang plank proyek, langsung dengan pemborong nya saja, ” ungkapnya.

Senada dikatakan Nurman laki laki yang ikut bekerja dalam proyek tersebut. Dirinya membenarkan jika sudah seminggu dikerjakan pembangunan gedung tersebut tidak di pasang plank nama proyek.

Baca juga  Virtual Vidcon Paparan Gubernur Sumsel Di Launching Si-pantauCovid19SS' Beserta Plt Bupati Muara Enim

Menurut informasi yang di himpun awak media proyek siluman tersebut terkuak dengan judul pembangunan gedung kantor BKKBN yang bersumber dari anggaran APBD kabupaten Muara Enim.

Dari pantauan awak media pekerjaan baru tahap pondasi tiang sloop pasangan batu ini masih dan pengecoran tiang kusen pintu saja.

Terkesan tidak transparan dari pantauan awak media, dugaan temuan yang ada di lokasi misalnya batu split yang di campur dengan koral jagung, mirisnya terlihat lebih banyak batu koral jagung yang harga nya jauh lebih murah ketimbang material batu split, begitu pula besi behel yang di gunakan memakai behel 6 dan 10 banci, jarak kolom besi behel rangka cor juga nampak terlihat jarang serta bervariasi, Sedangkan untuk pondasi nampak terlihat rendah atau kurang dalam.

Awak media kembali menemui Timbul selaku kepala tukang sekaligus pengawas pelaksana di lokasi pekerjaan ketika di mintai keterangan hanya mengungkapkan ” bangunan ini pak pemborong nya pak Bayu, selebihnya kami tidak tau pak, kami hanya mengerjakan sesuai dengan material yang di berikan ” ujarnya sambil meninggalkan awak media ini

Kepala desa Menanti Hasim ketika di konfirmasi lewat via what apps mengungkapkan ” Salah Alamat Ndo, ” jawabnya singkat

Setelah dilakukan penelusuran awak media akhirnya berhasil menghubungi Bayu selaku pemborong Menggunakan via What Apps guna untuk mengkonfirmasi terkait papan nama dirinya menuliskan ” Lah sudah lamo di pasang ndo, cek Bae di lokasi ,” ungkapnya.

Baca juga  Sambung Listrik Warga Desa Lembak Muara Enim Srikandi PLN UP3 Ogan Ilir Turut Gabung Dalam Program Light Up The Dream

Namun saat di konfirmasi perihal material Bayu selaku pemborong alias kontraktor terkesan menghindar dan terkesan meminta backup malah lempar bola kepada Joel JPKP yang merupakan aktifis pengamat pembangunan “silahkan konfirmasi kepada beliau ” ungkapnya

Terkesan seperti lempar bola dari kontraktor pelaksana sesuai arahan Bayu awak media mencoba menkonfirmasi Joel JPKP melalui pesan Whats apps, dan menuliskan ” Terimo kasih kawan kawanku sperjuangan dilapangan. Kami lah tahu terkait ado ribut dilapangan penjago kantin dg kawan kito wartwan. Bayu tuh ading kite dulurku, dio cari modal untuk calon dprd. Karno musuh musuh dilpangan bacaleg lainnyo beduit galo. Jadilah dapat untung di gawean tsb untuk nambahi modal dio transportasi dll. Tadi lah ado pulo kawan kawan kito wartawan hub aku. Aku minta tolong dulurku dibantui dio, termasuk ndo marsidi jugo lah aku omongi. Karno aku skrg lagi sibuk dilapangan dengan tim. Kagek aku komunikasi dg bayu dulurku ” ujarnya

Pertanyaan pun muncul bukan hanya dari awak media namun dari masyarakat dan LSM apakah Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi akan turun untuk memeriksa dugaan temuan proyek kejar tayang, yang kuat dugaan terjadi kecurangan pada proyek bangunan gedung, atau seperti selama ini BPKP hanya konsen pada temuan proyek pekerjaan jalan cor beton dan Aspal terkait kwalitas dan kuantitas.
Sudah banyak proyek yang tak berumur panjang di setiap kabupaten kota, Sumatera Selatan, Korupsi atas kesadaran dan kesengajaan bagaikan hal yang sulit ditemui saat ini. (TIM)

Laporan : Andri/Edo

Print Friendly, PDF & Email

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *